TourismNews.id - Menelusuri budaya dan adat istiadat masyarakat Suku Tengger yang tinggal di sekitar Gunung Semeru, erat kaitannya dengan upacara dan sesajen. Hal itu tidak lepas dari agama dan asal usul masyarakat yang tinggal di sana.
Tahukah Anda bahwa sesajen, ritual dan sejenisnya sudah sangat mendarah daging di antara masyarakat sekitar Gunung Semeru?
Upacara maupun ritual sesajen tersebut justru menjadi perekat dan menciptakan sebuah toleransi yang tinggi diantara masyarakat sekitar Gunung Semeru.
Baca Juga: Huntara Korban Erupsi Semeru Mengusung Smart Village, Diharapkan Bisa Dihuni Saat Idul Fitri
Berikut ini berbagai upacara adat serta sesajen yang biasa dilakukan oleh Suku Tengger dan masyarakat Gunung Semeru, dikutip dari berbagai sumber.
Upacara YadNya Kasada
Upacara ini biasanya dilakukan pada bulan ke-12 (Kasada) yang bertepatan dengan bulan purnama. Adat Kasada merupakan ucapan terimakasih kepada Sang Hyang Widhi bahwa masyarakat Tengger Semeru diberi keselamatan dan kelimpahan hidup.
Upacara Karo-karo
Adat Karo-karo dikenal sebagai pemujaan terhadap Sang Hyang Widhi Wasa, penghormatan roh leluhur, dan kesucian manusia. Perayaan dilakukan dengan cara membersihkan diri, rumah, dan tempat ibadah. Juga balai desa dan lingkungan desa.
Artikel Terkait
Gadis Kecil yang Berlari Kencang di Video Erupsi Gunung Semeru, Bagaimana Kabarnya Sekarang?
Update Paska Erupsi Gunung Semeru: Tim Gabungan Temukan 2 Jenazah, Total yang Meninggal Dunia Capai 48 Jiwa
Kepala BNPB Tinjau Progres Pembangunan Huntara dan Huntap Warga Terdampak Erupsi Gunung Semeru, Ini Sarannya
Huntara Korban Erupsi Semeru Mengusung Smart Village, Diharapkan Bisa Dihuni Saat Idul Fitri